Mayjend Ryacudu adalah seorang pejuang asal Way Kanan, lahir di Kecamatan Bahuga – Kabupaten Way Kanan ( dulu termasuk wilayah pesirah / karesidenan di Lampung utara - Way Kanan ) sekarang disebut Kampung Tua Mesir ilir. Beliau sangat gigih berjuang melawan penjajahan Belanda dan Jepang kala itu, terbukti masih ada saksi hidup orang-rang ex Prajurit pasukan Beliau dan tempat-tempat ex markas Perjuangan yang tersebar sewilayah-wilayah pendudukan kolonial se-Sumbagsel.
Mayor Jendral TNI (Purn) Ryacudu dikenal sebagai seorang Tokoh sekaligus Sosok Ideal bagi warga Lampung khususnya masyarakat Kabupaten Way Kanan, tanah kelahiran Ryacudu. Cerita heroik tentangnya menjadi kisah kepahlawanan yang memperkaya khasanah pahlawan bagi bangsa Indonesia . Namanya diabadikan pada Rumah Sakit Umum Ryacudu Lampung Utara dan nama jalan di beberapa kota di Propinsi Lampung
Sedikitnya 19 penghargaan telah ia terima di antaranya: Bintang Dharma, Bintang Gerilya, Bintang Kartika Eka Paksi, Bintang Sewindu, Sat.PKI, Sat PPKI, Sat Wira Dharma, Sat. Penegak, Sat. Dwidya Sistha, dan Sat. Raksasa Dharma. Tugas mempertahankan kemerdekaan yang dijalaninya meliputi: Operasi Penumpasan DI/TII (Garut-Tasik Malaya, Jawa Barat) 19511952, Operasi Penumpasan DI/TII (Aceh Tenggara) 1945-1955, Operasi Penumpasan PRRI PERMESTA (Jambi) 1958, Operasi Teritorial Irjen Terpra (Perbatasan Jateng-Jabar) 1960-1961, Operasi Teritorial Ekonomi- Pemerintahan pembebasan Irian Barat/Trikora 1961-1963, Operasi Dwikora (Kalbar-Kaltara) 1963-1966, Operasi Penumpasan PGRS-PARAKU (Perbatasan Kalbar-Serawak) 1967, operasi Penumpasan G30.S.PKI (Kalbar) 1965-1967, dan Operasi Penumpasan Gerombolan Irian Barat 1967-1969.
Kegiatan Napak Tilas ini penting dan strategis dilakukan untuk membangun kembali rasa persatuan dan kesatuan bangsa, menggelorakan semangat kebangsaan, meningkatkan jiwa patriotisme dan nasionalisme di kalangan generasi muda. Juga sebagai upaya untuk memberikan pencerahan bagi generasi muda tentang apa arti perjuangan. Kegiatan Napak Tilas ini juga merupakan kilas balik dan introspeksi. ”Zaman boleh berubah namun jati diri dan eksistensi bangsa harus terus dipertahankan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar